GAMBARAN
PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA
PASANGAN
USIA SUBUR (PUS) DI PUSKESMAS
PERAWATAN
LAKESSI KOTA PAREPARE
TAHUN
2012
KARYA
TULIS ILMIAH
Di Ajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan
Di
Akademi Kebidanan Andi Makkasau Parepare
OLEH :
SAKINAH
Nim : 2009.089
YAYASAN
PENDIDIKAN KURNIA JAYA
AKADEMI
KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
TAHUN
2012
GAMBARAN
PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA
PASANGAN
USIA SUBUR (PUS) DI PUSKESMAS
PERAWATAN
LAKESSI KOTA PAREPARE
TAHUN
2012
KARYA
TULIS ILMIAH
Di Ajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan
Di
Akademi Kebidanan Andi Makkasau Parepare
OLEH :
SAKINAH
NIM : 2009089
YAYASAN
PENDIDIKAN KURNIA JAYA
AKADEMI
KEBIDANAN ANDI MAKKASAU PAREPARE
TAHUN
2012
HALAMAN
PERSETUJUAN
Karya
Tulis Ilmiah
GAMBARAN
PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA
PASANGAN
USIA SUBUR (PUS) DI PUSKESMAS
PERAWATAN
LAKESSI KOTA PAREPARE
TAHUN
2012
OLEH :
SAKINAH
NIM : 2009089
Karya Tulis ini
diterima dan disetujui, untuk di uji dan dipertahankan
Di depan tim penguji
Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan
Andi Makkasau Parepare
Parepare, Agustus
2012
Pembimbing I Pembimbing
II
HJ.Nuraeni Aziz, SKM.,
M. Kes Ayu
irawati, S.ST
HALAMAN PENGESAHAN
Karya
Tulis Ilmiah
GAMBARAN
PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA
PASANGAN
USIA SUBUR (PUS) DI PUSKESMAS
PERAWATAN
LAKESSI KOTA PAREPARE
TAHUN
2012
Disusun Oleh:
SAKINAH
NIM : 2009089
Telah
dipertahankan didepan tim penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi
Kebidanan Andi Makkasau Parepare
Hari :
Tanggal :
Ketua / Moderator :
Anggota :
1.
Hj.
Nuraeni Aziz, SKM., M. Kes (……………………….)
2.
Ayu
Irawati, S.ST (……………………….)
Mengetahui,
Direktur
Akademi Kebidanan Andi Makkasau
Kota
Parepare
M. Natsir, SKM.,S.Kep.,M.M.Kes.
NIDN : 09-3112-6125
PERNYATAAN
Dengan
ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma disuatu akademi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis dan resmi dalam naskah
ini dan telah saya sebutkan dalam daftar pustaka.
Parepare,
Agustus 2012
SAKINAH
BIODATA
PENULIS
A.
IDENTITAS
Nama : SAKINAH
Nim : 2009089
Tempat/tanggal
lahir : Sorong, 06 Februari 1991
Jenis
Kelamin : Perempuan
Suku
/ Bangsa : Bugis /
Indonesia
Agama
: Islam
Alamat : Jl. Lasangga wekke’e
B. Riwayat
Pendidikan
- Tamat TK An’ Nikmah Sorong tahun 1997
- Tamat SD Negeri 02 Sorong tahun 2003
- Tamat SMP Negeri 5 Sorong tahun 2006
- Tamat SMK Negeri 3 Sorong tahun 2009
- Mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Andi Makkasau Parepare tahun 2009 sampai sekarang
KATA PENGANTAR
Assalamu
Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur
kehadirat Allah SWT pencipta alam semesta karena atas izin dan karunia-Nya lah
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Penggunaan Kontrasepsi Implant Pada
Pasangan Usia Subur (Pus) Di Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare Tahun
2012” yang merupakan syarat untuk menyelesaikan program D-III Kebidanan di
Akademi Kebidanan Andi Makkasau Parepare. Serta tak lupa salam dan salawat
kepada Nabi besar junjungan kita Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari
alam kebodohan kealam yang berilmu.
Menyelesaikan
karya tulis ilmiah ternyata tidaklah mudah, butuh
semangat besar dan pantang menyerah. Bersabar
dan berusaha untuk hasil terbaik dalam menjalani tiap proses yang harus dilalui
adalah kuncinya. Selama
proses penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis tentunya tak lepas dari
bantuan, arahan serta bimbingan dari orang-orang
yang luar biasa. Akhirnya
dalam kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Ibu
Hj.Nuraeni Aziz. S.Kep,. M. Kes
selaku Pembina Yayasan Pendidikan Kurnia Jaya Parepare, sekaligus selaku pembimbing I
2.
Bapak Adri Bhayangkara
Putra S.IP selaku Ketua Yayasan Pendidikan Kurnia Jaya Parepare
3.
Bapak M.Natsir,
SKM.,S.Kep.,M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Andi Makkasau Parepare.
4.
Ibu Ayu Irawati, S.ST
selaku pembimbing II yang tak pernah lelah memberikan arahan, bimbingan dan
berbagi ilmu serta meluangkan waktunya sampai selesainya penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
5.
Bapak / ibu dosen
Program D-III Kebidanan Andi Makkasau
Parepare yang dengan tulus berbagi ilmu
dan pengetahuan serta pengalamannya sehingga dapat dijadikan bekal dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini
6.
Seluruh staf Akademi
Kebidanan Andi Makkasau Parepare yang tak henti meluangkan waktunya demi
kelancaran penyusunanku.
7.
Dr. Nurhidayah selaku
kepala Puskesmas Lakessi Kota Parepare yang telah memberikan izin dan arahannya
selama penulis melakukan penelitian.
8.
Kepada Ayahanda dan
ibunda tercinta Hi. Ibrahim dan Hj. Ani yang selama ini bekerja keras untuk
membiayai kuliah saya hingga saat ini serta tak henti-hentinya mendoakan
kelancaran kuliah saya, pengorbanan kalian sungguh besar dan takkan pernah
terbalas.
9.
Para staff dan petugas
klinik KIA di Puskesmas Lakessi Parepare yang turut membantu, berbagi pengalaman dan mengarahkan
saya dalam proses penelitian.
10.
Sahabatku yang
tercinta(Armyati yusuf, Paramita, hasriyanti) yang selalu ada untuk saya serta memberikan
dukungan dan semangat disaat saya membutuhkan.
11.
Teman-teman
seperjuangan di Akbid Andi Makkasau Parepare angkatan 2009 yang telah berbagi
buku dan cerita lucu selama proses penyusunan semoga sukses selalu dan jangan
berhenti sampai disini.
Walaupun segala usaha dan kemampuan
telah penulis curahkan,namun sebagai manusia biasa penulis menyadari masih jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
sifatnya membangun dari rekan pembaca.
Akhirnya dengan
segala kerendahan hati semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi tambahan
pengetahuan bagi kita semua,
Amien Ya Rabbal
Alamin
Parepare,
Agustus 2012
P e n u l i s
ABSTRAK
SAKINAH,
GAMBARAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI
PUSKESMAS PERAWATAN LAKESSI KOTA PAREPARE TAHUN 2012” (Di bimbing oleh
Hj.Nuraeni Aziz. S.Kep,. M. Kes dan Ayu Irawati S. ST).
6
Bab, 34 Halaman
Program
Keluarga Berencana sudah cukup berhasil diterima oleh masyarakat dan Pasangan
Usia Subur (PUS) khususnya di Puskesmas Perawatan Lakessi Parepare pada Tahun
2011 dari 851 PUS sebanyak 55 orang yang menjadi akseptor KB implant.
Implant
atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) adalah alat kontrasepsi yang terdiri
dari 6 kapsul kecil yang berisi 36 mg progestational levonorgestrel dengan
diameter ± 2,4 mm.
Kontrasepsi implant yang merupakan salah satu dari
beberapa jenis kontrasepsi hormonal pada saat ini mulai diminati oleh Pasangan
Usia Subur. Kerangka
konsep dari variabel yang diteliti yaitu Umur, Paritas dan Pendidikan.
Penelitian
survey dengan pendekatan deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang
pemakaian alat kontrasepsi implant pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas
Perawatan Lakessi Kota Parepare tahun 2011. Populasi adalah semua akseptor
Keluarga Berencana di Puskesmas Perawatan Lakessi pada tahun 2011 sebanyak 851
orang dan terdapat 55 orang sampel dari populasi yang menggunakan kontrasepsi implant.
Jumlah akseptor KB suntik
terbanyak 615 kemudian pil sebanyak 149, sedangkan
jumlah implant sebesar 55, kondom 26 dan IUD 6. Paling banyak di gunakan pada
kelompok umur 20-35 tahun yaitu 39, Paritas rendah terbanyak . Berdasarkan hasil
penelitian ini maka disarankan untuk penyuluhan kesehatan yang berkesinambungan
padaa Pasangan Usia Subur sehingga akan menambah pengetahuan dan pemahaman
mereka tentang manfaat dan tujuan Keluarga Berencana.
Kata Kunci :
Kontrasepsi Implant
Daftar Pustaka :
10 (1998-2010)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN............................................................. iv
BIODATA PENULIS........................................................................... v
KATA PENGANTAR......................................................................... vi
ABSTRAK............................................................................................. ix
DAFTAR ISI.........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR............................................................................ xii
DAFTAR TABEL................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah....................................................................... 5
C. Tujuan
Penelitian......................................................................... 5
1. Tujuan
Umum........................................................................ 5
2. Tujuan
Khusus....................................................................... 5
D.
Manfaat Penelitian .................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN
PUSTAKA
A. Tinjauan
Tentang Kontrasepsi..................................................... 7
B. Tinjauan
Tentang Kontrasepsi Implant....................................... 13
C. Tinjauan
Tentang Variabel Yang Di Teliti.................................. 16
BAB III. KERANGKA
KONSEP
A. Dasar
Pemeikiran Variabel Yang Diteliti.................................... 21
B. Kerangka
Konsep Penelitian....................................................... 22
C. Definisi
Operasional.................................................................... 23
BAB IV. METODE
PENELITIAN
A. Jenis
Penelitian............................................................................ 24
B. Lokasi
Dan Waktu Penelitian...................................................... 24
C. Populasi
Dan Sampel................................................................... 24
D. Pengumpulan
Data......................................................................
24
E. Pengolahan
Data......................................................................... 25
F. Analisa
Data................................................................................ 25
BAB V. HASIL PENELITIAN
A. Hasil
Penelitian............................................................................ 26
B. Pembahasan................................................................................. 29
BAB VI. KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................. 33
B. Saran............................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
TABEL
Gambar
2.1 Alat Kontrasepsi Kondom................................................... 10
Gambar
2.2 Alat Kontrasepsi Pil............................................................. 11
Gambar
2.3 Alat Kontrasepsi Suntikan................................................... 11
Gambar
2.4 Alat Kontrasepsi Implant.................................................... 12
Gambar
2.5 Alat Kontrasepsi IUD......................................................... 12
DAFTAR
TABEL
Tabel
5.1 Distribusi dan presentase akseptor KB menurut
jenis kontrasepsi di
Puskesmas Perawatan Lakessi
Kota Parepare Tahun
2011..................................................... 26
Tabel 5.2 Distribusi dan presentase
akseptor KB implant menurut
Umur
di Puskesmas Perawatan Lakessi
Kota Parepare Tahun
2011..................................................... 27
Tabel 5.3 Distribusi dan presentase
akseptor KB implant menurut
Paritas
di Puskesmas Perawatan Lakessi
Kota Parepare Tahun
2011..................................................... 28
Tabel 5.3 Distribusi dan presentase
akseptor KB implant menurut
umur
di Puskesmas Perawatan Lakessi
Kota Parepare Tahun
2011..................................................... 28
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penduduk dalam
jumlah yang besar sebagai sumber daya manusia merupakan kekuatan pembangunan.
Anggapan tersebut mengandung kebenaran bila kondisinya disertai faktor kualitas dan persebarannya merata.
Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat negara Amerika Serikat dan Jepang, dengan jumlah penduduk yang besar
sekitar 265 juta untuk Amerika dan 124 juta untuk pertumbuhan ekonomi di negara masing-masing
(BKKBN,2006)
Gerakan Keluarga
Berencana Indonesia telah menjadi contoh bagaimana Negara dengan penduduk
terbesar keempat di dunia dapat mengendalikan dan menerima gerakan Keluarga
Berencana sebagai salah satu bentuk pembangunan keluarga yang lebih dapat
dikendalikan untuk mencapai kesejahteraan (Mabuaba, 2010)
Paradigma baru Program
Keluarga Berencana Nasional
telah diubah visinya mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga
Berkualitas Tahun 2015”. Berdasarkan visi dan misi tersebut, program keluarga berencana Nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kuialitas penduduk. Kontribusi program Keluarga Berencana nasional tersebut dapat dilihat pada
pelaksanaan program Making pregnancy
safer. Salah satu
pesan kunci dalam rencana strategik
Nasional making pregnancy safer (MPS)
di indonesia 2001-2010 adalah bahwa setiap kehamilan harus merupakan kehamilan
yang diinginkan. Untuk mewujudkan pesan kunci tersebut, Keluarga Berencana merupakan
upaya pelayanan kesehatan preventip yang paling dasar dan utama. Untuk
mengoptimalkan manfaat Keluarga
Berencana bagi kesehatan, pelayanannya
harus digabungkan dengan pelayanan kesehatan reproduksi yang telah tersedia.
(Prawirohardjo, 2010)
Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2011 akan
memprioritaskan tiga program peningkatan partisipasi KB, yaitu program KB bagi
generasi muda memasuki usia nikah, program KB bagi penduduk miskin dan program
KB bagi penduduk di daerah terpencil dan perbatasan. Dengan anggaran Program KB
yang cukup, maka BKKBN akan mampu memenuhi target rencana pembangunan jangka
menengah (RPJM) periode 2009-2014 antara lain penurunan pertumbuhan penduduk
dari 1,4 persen per tahun saat ini menjadi 1,1 persen pada 2014, serta
penurunan angka kesuburan wanita (TFT- total fertility rate) dari 2,4
menjadi 2,1 pada 2014.
(http://health.kompas.com/index) di akses 6 juni 2012
Di Puskesmas
Perawatan Lakessi Parepare sebagai lokasi penelitian dimana pada tahun 2011,
jumlah PUS sebanyak 851 dan jumlah peserta KB aktif kontrasepsi yang
paling banyak digunakan adalah suntik 615 (72,2%), pil 149 (17,5 %), implant (6,5 %), kondom 26 (3,1%), IUD 6 (0,7 %).
Data tersebut menunjukkan bahwa program KB cukup berhasil diterima masyarakat,
hal ini sesuai dengan harapan pemerintah untuk senantiasa meningkatkan
inisiatif dan partisipasi masyarakat dalam mensukseskan program KB ( profil
puskesmas)
Metode
kontrasepsi implant yang merupakan salah satu dari metode yang tersedia pada
saat ini, nampaknya mulai diminati masyarakat khususnya pasangan usia subur
meskipun banyak
perempuan mengalami kesulitan di dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi.
Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka
tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus dipertimbangkan,
termasuk status kesehatan, efek samping potensial, konsekuensi kegagalan atau
kehamilan yang tidak diinginkan, besar keluarga yang direncanakan, persetujuan
pasangan bahkan norma budaya dan
lingkungan serta orang tua namun dengan pelayanan yang berkualitas dan
berkesinambungan program KB diharapkan kesulitan-kesulitan tersebut dapat
diatasi. (prawirohardjo , 2010)
Menyadari hal
tersebut yang merupakan kondisi yang kondusif bagi pengguna kontrasepsi maka
pada saat ini lebih dititik beratkan pada strategi agar pelayanan lebih mudah dijangkau, diperoleh dan diterima
oleh berbagai sub kelompok masyarakat dengan tujuan utama pemberian pelayanan
yang didasarkan pada mutu yang baik, sehingga kepedulian dalam meningkatkan
kualitas pelayanan KB dan semangat untuk mencapai yang terbaik khususnya dalam
pelayanan KB tetap terpelihara.
Umur seorang
wanita menjadi indikator dalam masa reproduksi terutama dalam menentukan/mengatur
kehamilannya.
Umur ibu pada saat hamil merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kelangsungan kehamilan sampai proses persalinan. Ini
dapat dilihat dari faktor-faktor resiko suatu kehamilan antara umur < 20
tahun > 35 tahun, wanita yang hamil dan melahirkan adalah umur 20 - 35
tahun. Wanita
yang hamil dan melahirkan pada umur <
20 tahun mempunyai resiko terhadap kejadian-kejadian yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan bayinya, hal ini karna belum sempurnanya perkembangan
alat-alat reproduksi. Untuk itu dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi
untuk mencegah/ menunda kehamilan.
Paritas adalah
banyaknya bayi yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik dalam keadaan hidup
atau lahir mati. Pada umumnya paritas yang tinggi(>3 kali) merupakan faktor resiko
bagi wanita/ibu untuk hamil dan melahirkan. Hal ini dijelaskan bahwa setiap
kehamilan akan menyebabkan kelainan pada uterus. Dan ideal seorang wanita /ibu
untuk hamil dan melahirkan adalah dua kali selama hidupnya karena masa tersebut
secara biologis dan pisikologis dalam keadaan
sehat unutk menjalani proses kehamilan/persalianan.(wiknjosastro H, 2006)
Pendidikan
diartikan sebagai proses belajar yang ditempuh oleh seseorang untuk meningkatkan kemampuan
intelektual secara formal, karena tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh
terhadap kesehatan reproduksi dengan demikian akan meningkatkan motivasi untuk
menunda atau membatasi kelahiran dan semakin mudah mencerna dan mengerti
informasi yang diperoleh khususnya masalah kontrasepsi.
Studi
tentang gambaran penggunaan
kontrasepsi implant
oleh askeptor KB diharapkan dapat memberi gambaran mengenai penggunaan
kontrasepsi oleh
masyarakat (PUS) dalam upaya mencegah kehamilan / mengatur kelahiran, hal ini
membuat peniliti merasa tertarik untuk melakukan penilitian pada akseptor implant di Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
dengan latar belakang masalah
tersebut diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yakni mengetahui Gambaran Penggunaan Kontrasepsi Implant pada PUS di Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan
Umum
Untuk memperoleh Gambaran Tentang
Penggunaan Kontrasepsi Implant pada PUS
di Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare
2. Tujuan
Khusus
a.
Untuk memperoleh imformasi tentang penggunaan kontrasepsi implant berdasarkan umur
b.
Untuk memperoleh imformasi tentang penggunaan kontrasepsi implant berdasarkan paritas
c.
Untuk memperoleh imformasi tentang penggunaan kontrasepsi implant berdasarkan tingkat
pendidikan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti
terutama untuk menambah wawasan dalam hal mengetahui bagaimana Gambaran
Tentang Penggunaan Kontrasepsi Implant pada PUS di Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare Tahun 2011 serta menjadi suatu kesempatan yang berharga
bagi peneliti untuk dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama
masa kuliah.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Hasil
penilitian diharapkan sebagai masukan bagi pengelolah pelayanan KB khususnya di
Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
dokumnetasi pada perpustakaan Abid Andi Makkasau Kota Parepare serta dapat
dikembangkan lebih luas dalam penelitian selanjutnya.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Tinjauan
tentang
Kontrasepsi
1. Pengertian
kontrasepsi
Kontrasepsi
ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha usaha itu dapat
bersifat sementara dapat juga
bersifat permanent. (wiknjosastro hanifa : 2008)
Menurut BKKBN Kontrasepsi sesuai dengan
makna asal katanya dapat didefinisikan sebagai tindakan atau usaha yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pembuahan. Pembuahan dapat
terjadi bila beberapa syarat berikut terpenuhi yaitu adanya sel telur dan sel
sperma yang subur, kemudian cairan sperma harus ada di dalam vagina, sehingga
sel sperma yang ada di dalam vagina dapat berenang menuju ke serviks kemudian
ke rahim lalu ke saluran oviduk untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah
dibuahi harus mampu bergerak dan turun ke rahim yang akan melakukan nidasi,
endometrium atau dinding rahim harus dalam keadaan siap untuk menerima nidasi.
2.
Syarat-syarat kontrasepsi yang ideal
Tidak satupun metode kontrasepsi yang
aman dan efektif bagi semua klien, karena masing-masing mempunyai kesesuaian
dan kecocokan individual bagi setiap klien. Namun, secara umum persyaratan
metode kontrasepsi ideal dalah sebagai berikut :
a.
Aman, artinya tidak akan menimbulkan
komplikasi berat bila di gunakan.
b.
Berdaya guna, dalam arti bila digunakan
sesuai dengan aturan akan dapat mencegah terjadinya kehamilan.
c.
Dapat diterima, bukan hanya oleh klien
melainkan juga oleh lingkungan budaya di masyarakat.
d.
Terjangkau harganya oleh masyarakat.
e.
Bila metode tersebut dihentikan
penggunaannya, klien akan segera kembali kesuburannya kecuali untuk kontrasepsi
mantap. (wiknjosastro hanifa, 2008)
3.
Pemilihan Metode Kontrasepsi
Sebelum menetepkan suatu metode
kontrasepsi, individu atau pasangan suami istri, mula-mula harus memutuskan
apakah mereka ingin menerapkan program Keluarga Berencana. Sejumlah faktor
dapat mempengaruhi keputusan ini, antara lain :
a.
Faktor sosial-budaya : tren saat ini
tentang jumlah keluarga; dampak jumlah keluarga tempat individu tumbuh dan
berkembang terhadap individu tersebut; pentingnya memiliki anak laki-laki di
mata masyarakat karena akan meneruskan nama keluarga.
b.
Faktor pekerjaan dan ekonomi : kebutuhan
untuk mengalokasi sumber-sumber ekonomi untuk pendidikan atau sedang memulai suatu pekerjaan; kemampuan ekonomi
untuk menyediakan calon anak-anaknya dengan makanan,pakaian, tempat berlindung
c.
Faktor keagamaan : pembenaran terhadap
prisip-prinsip pembatasan keluarga dan konsep dasar tentang keluarga berencana
oleh semua agama.
d.
Faktor hukum : peniadaan semua hambatan
hukum untuk pelaksanaan keluarga berencana sejak diberlakukannya undand-undang
negara connectitut tentang pembatasan penggunaan semua alat kontrasepsi yang
bertujuan mencegah konsepsi dinyatakan tidak sesuai konstitusi oleh majelis
tertinggi pada tahun 1965.
e.
Faktor fisik : kondisi yang tidak bisa
membuat wanita hamil karena alasan kesehatan.
f.
Faktor hubungan : stabilitas hubungan,
masa krisis dan penyesuaian yang panjang dengan hadirnya anak
g.
Faktor psikologis : kebutuhan untuk
memiliki anak untuk dicintai dan mencintai orang tuanya, pemikiran bahwa
kehamilan dianggap bukti bahwa kita dicintai.
h.
Status kesehatan saat ini dan riwayat
genetik : adanya keadaan atau kemungkinan munculnya kondisi atau penyakit yang
dapat ditularkan kepada bayi (misalnya HIV/AIDS).
4.
Metode kontrasepsi
Menurut hartanto
hanafi metode kontrasepsi terdiri dari :
a.
Metode sederhana
1)
Kontrasepsi tanpa alat
a)
Kb alamiah yang terdiri dari : pantang
berkala, metode kalender, metode suhu basal, metode lendir serviks, metode
simpto termal.
b)
Coitus interrupter.
2)
Kontrasepsi dengan alat
a)
Mekanis (barrier)
(1)
Kondom pria
(2)
Inal Barrier intra vaginal yang terdiri
dari diafragma, kap serviks, spons, kondom wanita.
b)
Kimiawi
Spermisid yang
terdiri dari : vaginal cream, vaginal foam, vaginal jelly, vaginal
suppositoria, vaginal tablet, vaginal soluble film.
b.
Metode modern
1)
Kontrasepsi hormonal
a)
Peroral
(1)
Pil oral kombinasi
(2)
Mini pil
(3)
Morning after pil
b)
Suntikan
DMPA, NET-ET,
Microspheres, Microcapsule
c)
Implant
2)
Intra uterine devices (IUD/AKDR)
3)
Kontrasepsi mantap
a)
Pada wanita
(1)
Penyinaran
(a)
Radiasi sinar X, cobalt
(b)
Sinar laser
(2)
Operatif (MOW)
(3)
Penyumbatan tuba fallopi secara mekanis
(a)
Penjepitan tuba fallopi
(b)
Solid plugs
(4)
Penyumbatan tuba fallopi secara kimiawai
b)
Pada pria
(1)
Operatif ( MOP) vasektomi
(2)
Penyumbatan vans defferens secara
mekanis
(3)
Penyumbatan vans defferens secara
mekanis
B.
Tinjauan
Tentang Kontrasepsi Implant
1. Pengertian
Implant
atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) adalah alat kontrasepsi yang terdiri
dari 6 kapsul kecil yang berisi 36 mg progestational levonorgestrel denag
diameter ± 2,4 mm. (manuaba I Gde: 1998)
Norplant
adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus
dalam kapsul silistic-silicone
dan disusukkan di bawah kulit. Jumlah kapsul yang disusukkan sebanyak 6 kapsul
dan masing-masing kapsul panjangnya 34 mm dan berisi 36 mg levonorgestel.
Setiap hari sebanyak 30 mcg levonorgestrel dilepasklan ke dalam darah secara
difusi melalui dinding kapsul. Levonorgestrel adalah suatu progestin yang
dipakai juga dalam pil KB dan pada AKDR yang bioaktif.
2. Jenis
implant : norplant, implanon, indoplan
3. Mekanisme
kerja
a. Mengentalkan
lender serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma.
b. Menimbulkan
perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok untuk implantasi zygote.
c. Pada
sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi.
4. Keuntungan
metode susuk KB :
a. Dipasang
selama 5 tahun
b. Kontrole
medis ringan
c. Dapat
dilayani di daerah pedesaan
d. Tidak
memerlukan pemeriksaan dalam
e. Tidak
mengganggu kegiatan senggama
f. Tidak
mengganggu ASI
g. Penyulit
medis tidak terlalu tinggi
h. Biaya
ringan
i.
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan
kebutuhan
5. Kerugian
metode susuk KB
a. Menimbulkan
gangguan menstruasi yaitu tidak mendapat menstruasi dan terjadi pendarahan yang
tidak teratur
b. Berat
badan bertambah
c. Ketegangan
payudara
6. Yang
boleh menggunakan implant
a. Usia
reproduksi
b. Telah
memiliki anak ataupun yang belum
c. Menghendaki
kontrasepsi yang memiliki
efektifitas tinggi dan menghendaki
pencegahan kehamilan
jangka panjang
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
e. Tidak
boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
f. Sering
lupa minum pil
g. Pasca
persalinan dan tidak menyusui
h. Pasca
keguguran
7. Yang
tidak boleh menggunakan implant
a. Hamil
atau diduga hamil
b. Penderita penyakit hati
c. Kelainan jiwa
d. Diabetes mellitus
e. Kelaianan kardiovaskular
f. Mioma uterus
g. Riwayat kanker payudara
h. Perdarahan pervaginan yang belum jelas
penyebabnya
8. efek
samping
efek samping norplant antara lain :
a. Gangguan pola haid seperti terjadinya
spotting, perdarahan haid memanjang atau lebih sering berdarah(metrorrhagia),
amenore.
b. Mual-mual
c. Anoreksia,
d. Pening
e. Sakit kepala
f. Perubahan pada libido dan berat badan
C.
Tinjauan Tentang Variabel Yang Diteliti
1. Umur Ibu
Umur atau usia dalah keadaan yang menunjukkan lamanya
hidup seseorang yang biasanya dihitung sejak hari lahirnya yang dinyatakan
dalam tahun (departemen pendidikan dan kebudayaan). Umur seorang wanita menjadi
indikator penting dalam masa reproduksinya terutama dalam upaya untuk
menentukan dan mengatur kapan mereka ingin hamil dan melahirkan. Karena menurut
wiknjosastro hanifa tahun 2006, umur ibu pada saat hamil merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kelangsungan kehamilan sampai proses persalinan. Ini
dapat dilihat dari faktor-faktor resiko kehamilan antara umur <20 tahun atau
>35 tahun.
Dalam kehidupan
wanita dapat dikelompokkan atas 3 kelompok berdasarkan masa reproduksi :
a. Masa reproduksi muda yaitu umur <20 tahun.
b. Masa reproduksi sehat yaitu umur 20-35 tahun.
c. Masa reproduksi tua yaitu umur >35 tahun.
Dalam
program KB Nasional untuk menyelamatkan ibu dan anak akan melahirkan pada usia
muda dan melahirkan pada usia tua, maka ditempuh kebijaksanaan yang dikategorikan
dalam 3 fase yaitu (Hartanto Hanafi : 2004) :
a. Fase menunda atau mencegah kahamilan bagi pasangan usia
subur dengan istri berumur < 20 tahun, dianjurkan untuk menunda
kehamilannya.
b. Fase menjarangkan kehamilannya bagi pasangan usia subur
dengan istri berumur 20 – 35 tahun yang merupakan masa paling baik untuk
melahirkan dengan jumlah anak 2 orang dan jarak kelahiran antara 2 sampai 4
tahun.
c. Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan bagi pasangan usia
subur dengan istri berumur >35 tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kehamilan
setelah mempunyai 2 orang anak.
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti di Indonesia dapat
disimpulkan bahwa usia terbaik dan paling aman bagi ibu untuk hamil dan
melahirkan adalah umur 20 – 35 tahun. Wanita yang hamil dan melahirkan pada
umur < 20 tahun mempunyai resiko yang
tinggi terhadap terjadinya kejadian-kejadian yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan bayi, hal ini disebabkan karena belum sempurnanya perkembangan
alat-alat reproduksi sebagai organ vital dalam kehamilan dan persalinan. Untuk
itu bagi PUS dengan istri berumur <20
tahn dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi untuk menunda/mencgah
kehamilannya. Pada umur 20-35 tahun yang merupakan masa usia yang terbaik dan
yang paling aman bagi seorang wanita untuk hamil dan melahirkan,karena pada
umur tersebut seorang wanita sudah siap baik secara biologis dan psikologis, dimana
alat-alat reproduksi sudah berkembang secara sempurna sehingga sangat kecil
kemungkinan mengalami kejadian-kejadian yang dapat membahayakan keselamatan
bayi.
Bagi
PUS dengan istri berumur 20-35 tahun, penggunaan kontrasepsi lebih bertujuan
agar dapat mengatur dan merencanakan dengan baik kapan harus hamil dan
melahirkan serta jumlah keluarga (anak ) yang di inginkan.
Sama
halnya dengan ibu umur < 20 tahun, pada ibu umur >35 tahun juga mempunyai
resiko tinggi terhadap kejadian-kejadian yang dapat membahayakan keselamatan
ibu dan bayi bila hamil dan melahirkan, karena alat-alat reproduksinya sudah
mengalami kemunduran dan melahirkan yang telah di alamiya serta problem
kesehatan lain yang mungkin diderita . Untuk itu bagi PUS dengan istri berumur
> 35 tahun penggunaan kontrasepsi bertujuan agar seorang wanita/ibu untuk
tidak hamil dan melahirkan lagi setelah mempunyai 2 orang anak, hal ini untuk
mencegah terjadinya serta meningkatnya angka kesakitan pada ibu dan bayi.
2. Paritas
Paritas adalah jumlah kelahiran bayi yang aterm yaitu
umur kehamilan > 37 mg (bayi tunggal atau kembar) yang dianggap telah mampu
bertahan hidup (viable) di luar kandungan yang pernah dialami. Dengan kata lain
paritas adalah banyaknya bayi yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik dalam
keadaan hidup atau lahir mati. (Wiknjosastro Hanifa : 2002).
Indeks kehamilan resiko tinggi untuk paritas adalah sebagai
berikut (Mochtar Rustam : 1998) :
a. Primi para adalah seorang wanita hamil yang pernah
melahirkan bayi hidup untuk pertama kalinya.
b. Multi para adalah wanita yang pernah melahirkan bayi
hidup beberapa kali
c. Grande multi para adalah seorang wanita yang pernah
melahirkan 6 kali atau lebih, bayi hidup atau mati.
Pada
umumnya paritas yang tinggi (> 3 kali ) merupakan salah satu faktor resiko
bagi seorang wanita/ibu untuk hamil dan melahirkan. Hal tersebut di jelaskan
bahwa setiap kehamilan akan menyebabkan kelainan-kelainan pada uterus.
Kehamilan berulang-ulang (> 3 kali) dapat menyebabkan perubahan pembuluh
darah pada tempat inplantasi sehingga mengganggu aliran darah ke endomentrium,
serta kelainan yang lain yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
Idealnya
seorang wanita atau ibu untuk hamil dan melahirkan adalah 2 kali selama
hidupnya khususnya pada usia reproduksi
sehat karena pada masa tersebut seorang wanita/ibu secara biologis dan
psikologis dalam keadaan sehat dan optimal untuk menjalani proses kehamilan dan
persalinan. Hal ini seiring dengan program pemerintah dalam mensukseskan tujuan
KB nasional untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang
berorientasi pada catur warga (ayah,ibu dan 2 orang anak).
3. Pendidikan
Pendidikan adalah peroses perubahan sikap dan tingkah laku
seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan, proses, perbuatan dan cara mendidik. Pendidikan juga dapat diartikan
sebagai proses belajar yang di tempuh oleh seseorang dengan tujuan untuk
meningkatkan kemajuan intelektual secara formal. Usaha pendidikan dilakukan
secara sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar
sekolah yang berlangsung seumur hidup. Semakin banyak pengetahuan mengenai cara
hidup sehat yang diperoleh akan canderung diterapkan dalam kehidupan.
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap
kesehatan reproduksi dengan demikian akan meningkatkan motivasi untuk menunda
atau membatasi kelahiran. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang wanita
semakin mudah mencerna dan mengerti informasi yang di peroleh khususnya tentang
pengertian dan manfaat kontrasepsi sehingga dapat merencanakan kehamilan dan
persalinan dengan baik.
BAB
III
KERANGKA
KONSEP
A.
Dasar
Pemikiran Variabel Yang Diteliti
Kontrasepsi
implant yang
merupakan salah satu dari beberapa jenis kontrasepsi hormonal pada saat ini
mulai diminati oleh Pasangan Usia
Subur (PUS) dalam hal mencegah /
mengatur kehamilan, di mana jumlah akseptor KB implant mulai meningkat dari
tahun ke tahun. Ada beberapa yang dapat berpengaruh pada penggunaan kontrasepsi
implant yaitu :
a.
Masa menunda kehamilan bagi pasangan
usia subur dengan istri
berumur 20 tahun ke bawah, dianjurkan untuk menunda kehamilannya.
b.
Masa menjarangkan kehamilan bagi
pasangan usia subur dengan istri berumur 20-35 tahun yang merupakan masa usia
paling baik untuk melahirkan dengan jumlah anak 2 orang dan jarak kelahiran
antara 2-4 tahun.
c.
Masa mengakhiri kehamilan bagi pasangan
usia subur dengan istri berumur 35 tahun ke atas, dianjurkan untuk mengakhiri
kehamilan setelah mempunyai 2 orang anak.
B. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan dasar pemikiran variabel tersebut, maka
di susunlah kerangka konsep dari variabel yang diteliti
Umur
|
Paritas
|
Pendidikan
|
Penggunaan kontrasepsi implant
|
Tradisi
|
Status ekonomi
|
Status kesehatan
|
Keterangan
:
: variabel yang diteliti
:
variabel independen yang diteliti
:
variabel independen yang tidak ditelliti
C. Definisi
Operasional
1.
Umur
Umur
adalah keadaan yang menunjukkan lamanya
hidup dari akseptor KB implant yang dihitung sejak ulang tahun pertama sampai
dengan hari pertama tercatat sbagai akseptor dengan kategori :
a. Beresiko
bila umur <20 tahun atau > 35 tahun
b. Tidak
berisiko umur 20-35 tahun
2.
Paritas
Paritas adalah jumlah atau frekuensi
kehamilan dan persalinan yang pernah dialami oleh akseptor KB implant hingga
pada hari pertama tercatat sebagai akseptor KB yang dibagi dalam :
a. Rendah
bila paritas 1 – 2
kali
b. Tinggi
bila ≥ 3
kali
3.
Pendidikan
Pendidikan
adalah pendidikan terakhir yang pernah diikuti oleh akseptor KB implant secara
formal. Pendidkan yang dimaksud adalah :
a.
Pendidikan
rendah bila tingkat pendidikan < SMA
b.
Pendidikan
tinggi bila tingkat pendidikan ≥ SMA
BAB IV
METODE PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian
Jenis penelitian
ini adalah penelitian dengan pendekatan deskriptif yakni untuk mengetahui Gambaran
Penggunaan Kontrasepsi Implant pada Pasangan Usia Subur di Puskesmas Perawatan
Lakessi Kota Parepare Tahun 2011
B.
Lokasi
Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas
Perawatan Lakessi Kota Parepare
dan dilaksanakan
mulai tanggal 16 Mei s.d. 16
Juni 2012
C.
Populasi
Dan Sampel
1.
Populasi
Populasi
adalah semua Pasangan Usia Subur di Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare
tahun 2011 dengan jumlah populasi 851 orang.
2.
Sampel
Sampel
adalah semua Pasangan Usia Subur yang menggunakan kontrasepsi implant di
Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare tahun 2011 dengan jumlah 55 orang.
D. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah data
sekunder yaitu data yang telah ada sebelumnya dan berkaitan dengan variabel
penelitian yang ditelusuri melalui pencatatan yang ada pada bagian klinik KB di
Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare
D.
Pengolahan
data
Data yang diperoleh selanjutnya
diolah secara manual dengan menggunakan kalkulator dan disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan presentase yang disertai penjelasan.
E.
Analisa
data
Data yang telah diolah selanjutnya dianalisa secara
deskriptif dengan menggunakan rumus :
p = f / n x 100
keterangan :
p :
presentase yang dicari
f :
frekuensi
n : jumlah
sampel
BAB
V
HASIL
PENELITIAN
A.
Hasil
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Mei
/ Juni
2012 di Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare dengan jumlah sampel 55 orang
akseptor implant dari 851 orang yang menjadi akseptor KB, yang diperoleh
setelah melakukan pengumpulan data melalui pengisian check list yang telah
disiapkan sebelumnya sesuai data yang dibutuhkan untuk berbagai variabel
dependen dan variabel independen.
Data yang diperoleh selanjutnya
diolah secara manual dengan bantuan kalkulator dengan hasil selengkapnya
diuraikan sebagai berikut :
1. Akseptor
KB menurut jenis kontrasepsi
Tabel
5.1
Distribusi
dan presentase akseptor KB menurut jenis kontrasepsi di Puskesmas Perawatan
Lakessi Kota Parepare Tahun 2011
Jenis kontrasepsi
|
Total
|
|
|
F
|
%
|
Suntik
Pil
Implant
Kondom
IUD
|
615
149
55
26
6
|
72,2
17,5
6,5
3,1
0,7
|
Jumlah
|
851
|
100
|
Sumber. Data
sekunder
Apabila
dilihat banyaknya akseptor KB berdasarkan jenis kontrasepsi, maka tabel 5.1
memperlihatkan bahwa jumlah akseptor KB suntik yang terbanyak yaitu 615 (72,2%)
kemudian pil sebanyak 149 (17,5%), sedangkan jumlah implant sebesar 55 (6,5%),
kondom 26 (3,05%) dan IUD 6 (0,7%)
2. Akseptor
KB implant menurut jenis umur
Tabel
5.2
Distribusi
dan presentase akseptor KB implant
menurut umur Di Puskesmas Perawatan Lakessi Kota
Parepare Tahun 2011
|
|
|
Akseptor KB implant
|
|
No
|
Kriteria
|
Umur
|
F
|
%
|
1
2
3
|
Muda
Sehat
Tua
|
< 20 tahun
20-35 tahun
> 35 tahun
|
0
39
16
|
0
70,9
29,1
|
Jumlah
|
55
|
100
|
Sumber
: Data sekunder
Tabel
5.2 menunjukkan bahwa akseptor KB implant paling banyak digunakan pada kelompok
umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 39 orang
(70,9%) dan umur >35 tahun sebanyak 16 orang (29,1%)
3. Akseptor
KB implant menurut Paritas
Tabel
5.3
Distribusi
dan presentase akseptor KB implant menurut
Paritas di
Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare Tahun 2011
|
|
|
Akseptor KB implant
|
|
No
|
Kriteria
|
Paritas
|
F
|
%
|
1
2
|
Rendah
Tinggi
|
1-2 kali
≥ 3 kali
|
34
21
|
62
38
|
Jumlah
|
55
|
100
|
Sumber
: Data sekunder
Pada tabel 5.3 memperlihatkan bahwa akseptor KB implant
dengan paritas rendah ( 1-2 ) merupakan yang terbanyak yaitu sebesar 34 orang
(62 %) dan yang paling sedikit pada paritas tinggi (≥
3 kali) sebanyak 21 orang (20 %)
4. Akseptor
KB implant menurut Tingkat Pendidikan
Tabel
5.4
Distribusi
dan presentase akseptor KB implant
menurut Tingkat Pendidikan
di Puskesmas Perawatan Lakessi Kota
Parepare Tahun 2011
|
|
|
Akseptor KB implant
|
|
No
|
Kriteria
|
Tingkat Pendidikan
|
F
|
%
|
1
2
|
Rendah
Tinggi
|
< SMA
≥ SMA
|
25
30
|
45,4
54,6
|
Jumlah
|
55
|
100
|
Sumber
: Data sekunder
Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa akseptor KB implant
paling banyak digunakan pada tingkat ≥ SMA sebesar 30 orang (54,6%) dan yang
paling sedikit pada tingkat < SMA
sebesar 25 orang (45,4 %).
B.
Pembahasan
Setelah
dilakukan pengolahan data hasil penelitian tentang penggunaan kontrasepsi
implant guna mellihat
gambaran atas beberapa faktor yang merupakan variabel dalam penelitian ini dan
akhirnya dianalis untuk kemudian ditindak lanjuti melalui pembahasan yng dapat
dilihat sebagai berikut :
1.
Umur
Dari
data yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis kontrasepsi pil masih menjadi
pilihan favorit bagi Pasangan Usia Subur (PUS). Metode kontrasepsi ini dipilih
disebabkan karena mudah dihentikan setiap saat bila akseptor ingin hamil lagi.
Sedangkan
kontrasepsi implant yang jumlah yang akseptornya sedikit lebih banyak
dibandingkan akseptor IUD, hal tersebut menunjukkan bahwa jenis kontrasepsi
implant lebih diminati oleh PUS untuk
mencegah/menunda kehamilannya, karena dianggap efektif, praktis dan tidak
berhubungan dengan daerah-daerah sensitif untuk seorang wanita yang masih
dibayangi dengan faktor tradisi pada saat pemasangan dan pencabutan.
Ditinjau
dari golongan umur akseptor KB implant terdapat 39 orang pada golongan umur
20-35 tahun. Hal
tersebut menunjukkan bahwa meningkatnya kesadaran PUS untuk menggunakan jenis
kontrasepsi yang lebih efektif bila sudah mncapai usia reproduksi mempunyai 2
orang anak.
Di samping
itu tingginya motivasi akseptor menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dan
kesadaran terfokus pada indikasi untuk mengatur kehamilannya. Hal ini sesuai
dengan yang diharapkan oleh pemerintah melalui program KB nasional bahwa
sebaiknya bagi PUS dengan istri berymur 20-35 tahun untuk mengatur kehamilannya
setelah mempunyai 2 orang anak dengan
jarak kehamilan 2-4 tahun.
2.
Paritas
Meskipun
masih ada sebagian orang beranggapan bahwa banyak anak banyak rejeki namun pada
sebagian orang memandang anak adalah beban keluarga yang pada gilirannya akan
menjadi beban psikologi dan sosial sehingga tidak jarang seorang wanita/ibu
menolak lahirnya anak mereka dengan berbagai macam cara yang salah satunya
adalah dengan menggunakan kontrasepsi.
Sarana
dan prasarana kesehatan serta informasi yang tersedia pada saat ini, memberikan
kemudahan bagi wanita/ibu untuk memperoleh pelayanan dan informasi tentang
keluarga berencana sehingga banyak wanita/ibu memilih mengatur/mengakhiri
kehamilannya dengan menggunakan alat kontrasepsi sebagai cara yang terbaik yang
tidak memberikan efek/dampak yang negatif terhadap kesehatan reproduksinya
akibat hamil dan melahirkan yang berulang kali dan merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada ibu.
Dari
data yang ada pengguna kontrasepsi implant oleh akseptor KB menurut paritasnya
menunjukkan bahwa paritas rendah ( 1-2
) merupakan yang terbanyak yaitu
sebesar 34 (62 %) dan
yang paling sedikit dengan
paritas tinggi 21 orang (38 %). Dengan demikian angka kesakitan
dan angka kematian pada ibu hamil dan melahirkan dengan paritas tinggi (≥ 3 kali) sebagai salah satu faktor resiko
tinggi dapat di cegah/diturunkan, oleh karena sudah banyak ibu dengan paritas 1 dan 2 yang memutuskan atau memilih
menggunakan kontrasepsi khususnya kontrasepsi implant sebagai salah satu metode
kontrasepsi efektif jangka panjang untuk
mencegah/menunda kehamilan. Hal tersebut seiring dengan program pemerintah
dalam mensukseskan tujuan KB nasional untuk menunjukkan keluarga yang
berkualitas.
3.
Pendidikan
Ditinjau
dari tingkat pendidikan akseptor KB, terdapat
akseptor KB implant paling banyak digunakan pada tingkat pendidikan ≥ SMA yaitu sebesar 30 orang (54,6 %) karena pada era globalisasi ini
masyarakat memperoleh informasi baik dari media masa, TV dan Radio yang
memudahkan para wanita/ibu memperoleh informasi tentang seks dan kesehatan
reproduksi sehingga menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang
masalah kesehatan. Disamping itu dengan adanya kegiatan penyuluhan kesehatan
serta diskusi/komunikasi antar sesama akseptor akan menambah pengetahuan dan
pemahaman mereka tentang manfaat
dan tujuan KB.
Meskipun
pendidikan berpengaruh secara tidak langsung terhadap peningkatan status sosial
dan kedudukan sorang wanita, peningkatan mereka terhadap kehidupan untuk
membuat keputusan sendiri serta menyatakan pendapat misalnya kapan seharusnya
hamil, melahirkan dan pemilihan jenis kontrasepsi.
Semakin
tinggi tingkat pendidikan seorang wanita/ibu maka semakin mudah mencerna semua
informasi yang di peroleh segala keputusannya di dasari atas pemikiran yang
rasional. Dalam hal ini dapat di katakan bahwa tingkat pendidikan seseorang
belum menjamin terhadap tingkat pengetahuan sehingga dapat di simpulkan bahwa
penggunaan kontrasepsi tidak berhubungan langsung dengan tingkat pendidikan
akseptor.
BAB
VI
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan tentang penggunaan kontrasepsi implant menurut
umur, paritas dan tingkat pendidikan dari akseptor di klinik KB di Puskesmas
Perawatan Lakessi Kota Parepare maka dapat disimpulkan :
1.
Penggunaan kontrasepsi implant menurut
umur terbanyak pada akseptor dengan kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 39 orang (70,9 %)
2.
Penggunaan kontrasepsi implant menurut
paritas terbanyak pada akseptor dengan paritas rendah 1-2 kali sebanyak 34 orang (62 %)
3.
Penggunaan kontrasepsi implant menurut
tingkat pendidikan terbanyak pada akseptor dengan tingkat pendidikan ≥SMA yaitu
sebesar 30 orang (38%)
B.
Saran
1.
Dalam mempertahankan dan meningkatkan
mutu pelayanan bagi para akseptor dan calon akseptor KB diperlukan petugas
kesehatan yang mampu memberikan pelayanan secara berkualitas dan professional,
serta diadakannya kegiatan pelatihan-pelatihan
2.
Dalam upaya mempertahankan dan
meningkatkan program KB di Puskesmas Perawatan Lakessi Kota Parepare diperlukan
kerjasama dari semua pihak, baik dari lintas maupun sektoral dalam memberikan
penyuluhan tentang tujuan dan manfaat dari program KB secara berkesinambungan.
3.
Perlunya penyuluhan kesehatan yang
berkesinambungan serta diskusi/komunikasi antar sesama akseptor akan menambah pengetahuan dan
pemahaman mereka tentang manfaat dan tujuan KB.
kalau bisa dapusnya dicantumkan dwonk supaya kami gk bingun in referensinya dari mana
BalasHapusHow to play the classic 3-card card baccarat game
BalasHapusThe Baccarat card game is 바카라 사이트 played in 제왕카지노 two parts. The player hands will play with the dealer, the player's partner or 바카라 사이트 the dealer's